Ingin Kaya, Seorang Bapak Tega Bunuh Anak Sendiri !
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Ilustrasi pembunuhan
Kabar mengejutkan yang datang pagi ini dari Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang Bapak yang tega membunuh anaknya sendiri karena ingin menjadi kaya (12/6).
Sungguh Ironis memang perbuatan seorang bapak yang bernama Fahroni yang tega membunuh anaknya sendiri yang berusia dua (2) tahun, karena mendapatkan mimpi bahwa bisa menjadi kaya dengan membunuh anaknya.
Membunuh anak sendiri tentu merupakan yang sadis dan tidak berprikemanusiaan. Bagaimana mungkin seorang Ayah, tega membunuh anak kandungnya yang berasal dari darahnya. Apalagi hanya berdasarkan mimpi yang belum tentu benar. Memang sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap mimpi sebagai wahyu. Namun jika mimpi yang harus membunuh anaknya apa perlu harus diikuti oleh seorang bapak?
Menurut Laporan RCTI pagi ini, Kepolisian setempat sudah memeriksa Pelaku kejahatan ini dan menyatakan bahwa tersangka tak mengalami gangguan jiwa (13/6).
Atas Perbuatan pelaku yang juga sekaligus merupakan ayah korban, maka pelaku terancam hukuman penjara selama 20 tahun lamanya.
TATA IBADAH SEKOLAH Tema : Natal Kristus Memberdayakan Kita Untuk Saling Memberi Hidup (Matius 2 : 1-12) PERSIAPAN NATAL · Lagu-lagu Natal diperdengarkan · Persiapan Ibadah oleh Pendukung Ibadah · Melagukan Kj. 123:1 “S’lamat, s’lamat Datang” Berdiri BERITA NATAL Anak 1 : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud. Anak 2 : Dan inilah tandanya, kamu akan menjumpai seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan terbaring didalam palungan. Anak 3 : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera d...
BATU MALAKAT (Kisah Melekatnya Dua Orang Gadis di Sebuah Batu) Ada sebuah kisah datang dari Negeri (Desa) Kamarian,( Seram Bagian Barat, Maluku) tentang melekatnya dua orang gadis pada sebuah batu yang dikenal dengan Batu Malakat (Melekat). Batu Malakat : Tempat melekatnya kedua orang gadis. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1750-1760an. Dimana dua orang gadis yang bernama Patala dan Sarwane pergi mencari Ikan di Sungai Ranai (± 4 KM dari Desa Kamarian). Seperti biasanya, mereka membawa perlengkapan tradisional yang digunakan untuk menangkap ikan maupun udang, Alat tersebut bernama Amanisal yang terbuat dari bambu dengan panjang 1,5m atau lebih.
LONCENG NATAL Teng……… Teng……… Teng……… Bunyi lonceng berdentang, Berkumandang di malam sunyi, Membangunkan kami, Mama, Papa, Ade, Kaka…. Mengingatkan kami Hari ini Yesus Raja Damai Telah Lahir. Vincent Wenno
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih kepada sobat sekalian yang sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa untuk komentar ya.