Motif-Motif Teologis (Compassionate and Free) Part 8


Sebagai perempuan, seringkali diatur (istilah yang digunakan Marianne sesuai dengan Maria de Groot yaitu; dibengkokan) oleh laki-laki. Untuk itu, perlunya pembebasan. Pembebasan yang bagaimana? Pembebasan melalui kuasa Yesus dalam ruang Kerajaan Allah, supaya perempuan dapat menegakkan diri sepenuhnya dan memuliakan Allah.
Dalam Lukas 13 kepala sinagoge tidak menghargai apa yang Yesus lakukan atas seorang perempuan pada hari sabat. Mereka sangat kritis terhadap partisipasi perempuan dalam keselamatan. Yesus pun menyebut pemimpin-pemimpin rohani ini munafik. Yesus mengangkat perempuan itu ke keadaan yang sebenarnya sebagai anak Abraham yang telah dibebaskan.
Perempuan yang telah bebas seharusnya menjadi sekaligus membawa syalomnya kepada orang lain. Sewaktu ia mengasihi dan mengampuni orang yang berdosa terhadapnya, ia tidak lagi dapat mengizinkan dosa-dosa seksime dan rasisme untuk terus berlanjut di mana mereka telah di identifikasi. Untuk itu, penting untuk meningkatkan kesadaran perempuan tentang harga dirinya. Dan menerima bahwa transendensi Allah melampaui semua pemahaman manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liturgi (Tata Ibadah) Natal Sekolah

Alkitab Sebagai Dasar dari Konseling Pastoral - Part 1

Lonceng Natal - Puisi Natal Anak