Situasi GPM pada Waktu Mandiri


Situasi GPM pada waktu Mandiri
GPM secara Administratif dinyatakan berdiri sendiri pada tahun 1935. Namun, dalam bidang lainnya seperti: Keuangan, masih tergantung secara penuh pada GPI (pemerintah). GPM sejak 1935-1941 pun belum melakukan perubahan yang begitu berarti dalam aspek bersekutu dan bersaksi. Namun, ada juga ada hal-hal baru yang merupakan pembaharuan oleh GPM.
Menyangkut aspek panggilan Gereja yang pertama yakni “bersekutu” GPM berusaha untuk melakukan perubahan-perubahan penting dengan dikeluarkannya peraturan-peraturan yang baru. Perubahan-perubahan tersebut tidak bisa lepas dari sistem hierarkis yang lama dengan unsur-unsur presbiterial. Walaupun dalam tata gereja dan pelayanan yang baru GPM mencoba untuk menghilangkan unsur-unsur yang lama, tapi tetap saja unsur-unsur tersebut masih tampak dan dominan. Hal ini memberikan tanda bahwa GPM bukan hanya masih tergantung dalam bidang keuangan pada GPI, namun juga dalam bidang administratif. Hal lain yang mendukung argumen itu juga dapat dilihat dari pembinaan terhadap golongan-golongan di dalam jemaat yakni orang dewasa (terutama dalam hal pelaksanaan siasat gereja), pemuda dan anak-anak.
Aspek panggilan yang kedua yakni “bersaksi” GPM masih saja tergantung pada cara dari unsur-unsur yang lama. Hubungan GPM dengan pemerintah pun masih sangat saling bergantung dalam hal administrasi. Sedangkan Hubungan GPM dengan gereja-gereja lain maupun agama Islam sudah mulai ada kemajuan dalam hal kerja sama. Walaupun ada sikap Eksklusif yang ditampilkan oleh GPM saat itu.
Pada periode ini, GPM banyak menekankan juga soal diakonia. Bahkan GPM sangat memberikan perhatian besar pada aspek yang ketiga ini dibandingkan dengan aspek yang lainnya. Pandangan GPM tentang tugas diakonia pada awalnya adalah melayani tanpa mengenal Usia. Hal ini tampak dalam pelayanannya terhadap golongan dewasa, pemuda, maupun anak-anak. Namun dalam pelaksanaannya yang lebih diutamakan adalah pelayanan terhadap golongan dewasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liturgi (Tata Ibadah) Natal Sekolah

Alkitab Sebagai Dasar dari Konseling Pastoral - Part 1

Lonceng Natal - Puisi Natal Anak