Gereja Di Dalam Injil Matius

a. Dimana penulis dari Injil pertama tinggal adalah tak pasti. Sepertinya, gerejanya hidup dalam masyarakat Yahudi diaspora yang dipengaruhi Helenisme, namun mungkin juga di Siria. Bahwa gereja bertumbuh  dan dikarakteran oleh Yudaisme diaspora. Adalah sulit untuk membedakan apa yang Matius lihat dan bahan-bahan mana yang ia ambil alih. Ini dalam kaiatan dengan analisa terhadap Matius 23.
 
b. Apa yang ia ubah, bagaimanapun, di dalam gereja, seperti yang matius ketahui, bertentangan dengan permulaan gereja perdana, adalah pengalaman penghambatan oleh Israel (10:17-25) dan misi kepada orang bukan Yahudi mungkin impresif di Siria (8:11; 24:14) lebih dari 4 dekade setelah kebangkitan Yesus. Tidak berarti bahwa peristiwa bukan parousia adalah masalah sentral, tetapi dala hal ini yang menjadi soal adalah taat pada hukum. Di waktu yang sam, karena penghambatan oleh Israel, butuh refleksi atas hubungan zaman gereja pada Israel sebelum Yesus. Dari ini gereja belajar memperhatikan dirinya sebagai kelompok orang yang taat. Di satu sisi, pemenuhan hukum adalah standar yang mana Israel akan dihakimi dan bebas dari salah. Di sisi yang lain, Yesus memberi interpretasi baru terhadap hukum dalam rencana keselamatan Allah, pemenuhan hukum PL sehingga gereja menjadi terpisah dari Israel. Perintah untuk mengasihi sesama adalah inti hukum ini juga disisipkan dalam 19:19 dan 12:39, seperti/sebagai yang berbeda dari tradisi di dalam
 
Markus sebagai perintah pertama. Perikop 15:1-20 menunjukan keinginan Matius untuk untuk menjelaskan bahwa Yesus/pengikut Yesus tidak menolak hukum secara principal. Mungkin juga bagian 19:1-12, menunjukan Matius atau gerejanyaa salah memahami tradisi, dan berusaha untuk mereduksi “gap” antara penafsiran Yahudi dan kekristenan atas hukum. Di dalam rencana penyelamatan Allah gereja adalah pemenuhan Israel. Simpulnya gereja taat kepada hukum di dalam cara yang baru lewat Yesus.
 
c. Tidak mudah untuk menjelaskan signifikansi dari pemahaman baru ini. Matius bisa membicarakan tentang iman yang memberi entri kepada kerajaan Allah (8:10-12). Menurut 21:32 iman terdiri dari ketaatan kepada doktrin; dan juga iman ternyata di tempat pertama dilengkapkan  kepada guru baru dari hukum. Bahwa di akhir injil (28:20) kebangkitan Tuhan dibicarakan. Tetapi disini, bertentangan dengan teks-teks lain, akhir dunia ditampilkan sebagai factor yang terbatas. Yesus karena itu hadir dalam gerejanya sebagai guru. Juga mengapa Matius seperti Markus, tidak membicarakan kehadiran Roh Kudus di Gereja; bukan gereja, tetapi hanya Yesus yang oleh Roh Allah hidup.
 
d. Apakah berarti untuk ini, ide tentang kelompok gereja? Adalah jelas bahwa gereja memperhatikan dirinya sebagai israel soal dimana Israel sungguh ditemukan tersebar dalam semua Injil. Gereja adalah kelompok dari seorang yang kecil mengikuti raja yang rendah hati dan mengajar dengan tafsirannya yang baru atas hukum. Dalam kesengsaraan, gereja siap mengorbankan dirinya (5:3-12,38-40). Pertama-tama gereja mempertahankan keterbukaan akan kelompok murid yang tidak menutup dirinya terhadap orang bukan yahudi. Dalam matius, gereja muncul sebagai Corpus Mixtum. Hanya penghakima terakhir akan menyatakan yang sungguh dipilih untuk kerajaan Allah. Yesus tidak takut bahwa pemungut pajak dan pelacur yang dipanggil akan salah memahami panggilannya sebagai anugerah yang murah.
 
e. Hanya dengan ketentuan ini bahwa gereja dilihat disini sebagai kelompok orang yang taat kepada hukum seperti yang ditafsirkan dalam pengajaran Yesus dan hidup yang penuh kasih. Matius dalam 18:17; mengertikan gereja bukan sebagai yang dipilih tetapi dikumpulkan bersama. Namun jelas bahwa pemisahan antara Gereja dan Yudaisme sudah menjadi sesuatu yang tidka dapat diperbaiki. Allah telah meninggalkan Bait Suci di yang mana sekarang ada gereja Yesus yang didirikan di atas Petrus (16:18).
 
f. Hasilnya dari penafsiran ini adalah gereja ditampilkan dalam karyanya. Gereja yang mengkarakterkan dirinya khusus pada Petrus yang memegang kunci Kerajaan Allah. sebagai orang yang bisa mati dan terjepit, otoritas yang sama juga diberikan kepada seluruh gereja. Markus 16:19, tidak bisa memastikan apakah penggunaannya dalam kaitan dengan petrus atau gereja dalam bentuk jamak. Namun apokalistik petrus bisa dilihat dalam eksposisinya terhadap hukum. Fondasi gereja berdiri dalam kaitan dengan Petrus yang khas/khusus. Matius juga menghubungkan perintah Yesus kepada ke-12 murid sungguh yang memberi perhatian pada seiap orang percaya (10:32,42) dan jelas bahwa ia melihat otoritas rasul sebagai yang valid di masa gerejanya.
 
g. Bahwa kebenaran pemahaman hukum dan kebenaran untuk ketaatannya penting ditunjukan dalam gereja Matius. Bahwa bagaimanapun timbul soal apakah ada hierakhi jabatan untuk eksposisi atas hukum dan manajemen gereja.
 
h. Baik janji dan bahaya ide dari gereja ini jelas kelihatan. Gereja melihat dirinya sebagai Israel dan tidak melepaskan perjanjian lama. Keberlanjutan tidakan Allah dipertahankan. Taurat dengan penafsiran baru Yesus, namun elemen baru tidak disangkal. Bagi gereja adalah waktu untuk menaati taurat seperti yang ditafsirkan Yesus.

Tetapi bahaya yang tidak boleh lupa. Di sini juga Yesus lebih dari seorang guru, dalam kerendahanNya telah memungkinkan gereja untuk mengikutiNya dan KemuliaanNya melampaui semua, bagaimana bisa dipertahanka bahwa Yesus adalah pemenuhan maksud Allah dalam sejarah? Adalah jelas bahwa betapa tidak gereja Matius memperhatikan dirinya bahwa ada bahaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liturgi (Tata Ibadah) Natal Sekolah

Alkitab Sebagai Dasar dari Konseling Pastoral - Part 1

Lonceng Natal - Puisi Natal Anak