Kritikan Terhadap Ekaristi (Compassionate and Free) Part 11

Dalam Gereja, Ekaristi mestinya menjadi jalan yang nyata untuk menerobos rintangan-rintangan sosial ekonomi. Gereja harus membawa makna ekaristi kepada kehidupan yang berantakan. Ekaristi merupakan tanda. Daripada mengahabiskan waktu untuk memperhalus dan meningkatkan tanda tersebut, orang Kristen harus merenungkan apa yang dilambangkannya dan ke arah mana ia menunjuk. Untuk itu, Ekaristi bukanlah persoalan minum dari piring dan piala perak padahal Yesus tidak pernah mempunyai rumah apalagi perabut dari perak. Begitu juga dengan pakaian yang pantas bila perlu hitam dan wajah sesorang harus terlihat murung, padahal Ekaristi adalah perayaan sukacita. Kita jangan mengikuti sesuatu yang besifat kebara-baratan seperi Roti dan anggur. Bukankan dalam konteks Indonesia air Jeruk dan sinkong juga bisa?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liturgi (Tata Ibadah) Natal Sekolah

Alkitab Sebagai Dasar dari Konseling Pastoral - Part 1

Lonceng Natal - Puisi Natal Anak