Realita Sosial dan Politik (Compassionate and Free) Part 5
Dunia ketiga
merupakan daerah yang sedang dieksploitasi oleh bangsa barat, hal ini juga
berhubungan dengan kolonialisme bangsa barat dulu terhadap dunia ketiga dengan cara
membuat suatu sistem ekonomi yang memproduksi barang-barang kebutuhan bangsa
barat. Perempuan pun menjadi korban yang rentan terhadap kekerasan, pelecehan
dan sebagainya. Gejala-gejala yang timbul dari keadaan seperti ini adalah sikap
“penaklukan”. Dampak dari penaklukan ini tentu tidaklah baik, misalnya saja di
Indonesia terutama Bali, orang harus memindahkan kegiatannya dari sektor
produksi ke sektor jasa. Pembangunan yang berujung pada penaklukan adalah
bagian dari pembangunan yang mengejar kuantitas dalam bentuk angka-angka tapi
tidak pernah melihat kualitas hidup semua orang.
Kemiskinan di
Asia merupakan bentuk dari pembangunan dan eksplotasi tersebut, untuk itu,
menurut Marianne; sebagai orang Asia (Teolog) kita harus memandang wajah
orang-orang yang dieksploitasi dan ditindas sebagai wajah Kristus, dan
kemelaratan adalah kemiskinan Yesus. Kepedulian kita yang pertama bukanlah
penghapusan kemiskinan melainkan perjuangan melawan Mamon yang terwujud dalam setiap orang yang menjadikan kekayaan
material sebagai sesuatu yang anti-manusia, anti-agama, dan yang bersifat
menindas.” Untuk itu Mamon juga bisa jadi merupakan musuh dalam selimut yaitu
berupa kecendrungan batin setiap orang untuk menggunakan Yang Lain untuk
keuntungannya sendiri.
Kemiskinan di Asia
akan berkurang apabila orang benar-benar menyembah Allah yang hidup sehingga
orang lain maupun dirinya sendiri akan benar-benar merasa bebas dari
kemiskinan. Dalam proses pembebasan ini, yang hidupnya nyaman akan terganggu,
dan yang terganggu akan dihibur. Inlah tantangan bagi perempuan Kristen Asia
yang dieksploitasi secara rangkap bahkan dua kali lipat ditindas dibandingkan
bangsa lain. Hal ini tergambar jelas dalam kedudukan perempuan barat dan Asia.
Perempuan barat dari dulu akan selalu bergumul dengan dua hal yang sama yaitu
masalah pernikahan dan peran perempuan dalam proses produksi. Sedangkan dalam
konteks Asia seperti di Indonesia, perempuan akan mengalami hal yang sangat
jauh lebih kompleks karena kita (Indonesia) masih sangat dipengaruhi oleh
pertimbangan kosmis, tanah, kekeluargaan dll. Dan inilah penyebab perempuan Asia
sangat mudah dieksploitasi.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih kepada sobat sekalian yang sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa untuk komentar ya.