Sejarah Yosia
SEJARAH YOSIA
Yosia merupakan anak laki-laki Manasye yang merupakan keturunan Amon. Ia berusia 8 tahun saat diangkat menjadi raja. Sebagai pemuda yang cerdas, ysng dibimbing oleh para penasihat yang bergabung dengannya, Yosia memutuskan untuk mengikuti contoh Hizkia untuk menegaskan kembali hak-hak kerajaan, sehingga membebaskan dirinya dari tokoh-tokoh terkemuka. Bangsanya juga bebas dari Asyur, yang bintangnya sedang menurun dengan cepat sehingga memberi kesempatan bagi kelompoknya. Pertolongan Mesir tidak pernah jauh. Pada tahun naiknya Yosia ke atas tahkta, Firaun memulai pengepungan atas Asdod. Mesir dan keompok politik Yosia membuat alas an umum melawan Asyur, sedikitnya sampai di penghujung pemerintahan Yosia.
Sementara kekuasaan Asyur menyusut di propini Samarina, Magiddu dan Gilead, Yosia memulai serangkaian kekerasan militer yang menyebabkan kematian orang-orang yang menentangnya, yang hak milik tanahnya dapat ditelusuri sampai dengan Yorebem atau para penggantinya dan juga Asyur.
REFORMASI YOSIA
Raja Yosia mengarahkan sumber-sumber yang dimilikinya untuk kepentingan penaklukan dengan cara yang tidak pernah dibayangkan Hizkia. Seperti yang diperhitungkan kembali dalam propagandanya, program Yosia mulai denagn pemabaruan kembali bait suci wangsa Daud. Pada tahun 622, selama dalam perbaikan, dokumen yang berisikan satu set panjang hukum-hukum Musa yang dikaarkan hilang ditemukan.
Menurut beberapa ahli, dokumen yang ditemukan dapa dipastikan merupakan merupakan versi awal kitab ulangan yang kita kenal sekarang. Untuk membuktikan keaslian naskah ini, Yosia menyuruh untuk menemui seorang perempuan Saleh untuk mengetahuinya yang bernama Huldah.
Hukum-hukum yang ditemui dalam naskah diperbaharui kembali sebagai hukum bagi seluruh Yehuda dan juga Israel. Berbagai pembaharuan di lakukan olehnya
· Dalam bidang Ekonomi dan sosial: Yosia dalam dekritnya, mengatur pengampunan utang dimana pada tahun yang ketujuh seseorang harus mengadakan pengahapusan utang ( UL. 15:1) implikasi dari peraturan ini jika Yosia mau melaksanakannya dengan baik adalah bisa mengakhiri kemiskinan dengan cepat serta menjatuhkan para tokoh yang juga adalah tukang-tukang kredit. Hal ini tentu dilakukan Yosia tanpa adanya propaganda da kepentingan politik dibalika dekritnya.
Menurut beberapa ahli yang dilakukan Yosia untuk menghapus hutang pada tahun yanga ke tujuh merupakan propaganda Yosia untuk mendapatkan dukungan dari kaum yang tertindas mengingat jumlah mereka yang cukup besar. Ia menawarkan kebebasan bagi mereka, ganti rugi atas warisan para leluhur mereka.
Menurut Robert Coote ini merupakan salah satu cara Yosia untuk mendapatkan dukungan populer.
· Dalam bidang keagamaan : setelah ditemukan Naskah kitab suci di Bait Allah, di situ dijelaskan secara terperinci mengenai cara-cara peribadahan Israel yang benar.
Hukum pertama yang penting dalam kultus Yahweh adalah bahwa Tuhan adalah “ Esa” sehingga peribadatan hanya di satu kuil. Yosia menghapus semua Elemen asing yang berasal dari kultus Daud
Khusunya kultus Asyur yang menghancurkann seluruh Mezbah lokal di seluruh Yehuda. Para imam dan orang-orang saleh yang merupakan teman seperjuangan raja diganti pekerjaannya sesuai dengan kehendak mereka. Kuil yang berada di utara yang dipersembahkan untuk Yerobeam yang merupakan pemberontak melawan Daud juga harus dimusnahkan. Yosia memerintahkan para imam Betel dibunuh, dan tulang-tulang mereka dibakar dikuil karena kekotoran permane serta merampas harta mereka untuk wangsa Daud. Dari sana ia memporak-porandakan seluruh Daerah utara, sampai sejauh Gilead, menghancurkan setiap kuil dan membunuh setiap imam yag dijumpainya.
Hal ini membuat Yurisdiksi daerah utara menjadi kacau sama sekali dan akan direkonstuksi ulang oleh Yosia. Sehingga hari baru sudah mulai denga darah.
Untuk kepentingan politiknya, ia menggunakan kultus keagamaan, yaitu pemusatan peribadatan di Yerusalem. Yosia memutuskan bahwa paskah yang akan datang dan semua pesta ziarah harus dilakukan di Yerusalem, tidak dalam kelurga maupun dalam kuil lokal seperti sebelumnya. Bahkan pada perayaan musim gugur, dibacakan dengan lantang kepada seluruh umat tentang hukum baru yaitu hukum Musa dengaversi Yosia. Menurut beberapa ahli bacaan tersebut dapat dipastikan dibacakan setiap tujuh tahu sedangkan raja setiap hari membacanya setiap hari.
Hukum sentralisasi dan pembunuhan besar-besaran yang dibenarkannya, meletakan wangsa Daud sekali lagi pada pusat pengumpulan serta penempatan kekayaan di Yehuda dan Israel. Keputusan dan keberanian Yosia menciptakan banyak sekali kelompok penentang dalam nama satu Allah, satu kults dan satu hukum satu wangsa penguasa dan satu warga Negara.
Catatan
Beberapa penguasa yang muncul yang perlu di bahas lebih lanjut yaitu:
1. Asyur
Dalam membahas Asyur mungkin kita tidak akan menarik lebih jauh tentang sejarah bangsa ini karena akan terlalu panjang.
Asyur merupakan suatu bangsa yang baru muncul dan menunjukan kekuatannya pada pemerintahan Nasir-pal-II antara tahun 883-859 SM. Beberapa kali mereka melakukan penyerangan terhadap Siria, dan juga bangsa-bangsa yang di sekitarnya. Kehidupan politik bangsa ini penuh dengan beraneka ragam pergolakan dan perang antar bangsa.
Asyur menjadi penting bagi Israel dan Yehuda pada tahun 800-600 SM. Setiap raja Israel yang melakukan politik luar negerinya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di Asyur
Dalam hubungannya denga Yosia, Dua raja Asyur yang ditugaskan untuk melakukan penaklukan atas Israel yaitu Esarhadon dan Asyurbanipal. Mereka ingin menghancurkan Israel Karena bangsa ini sering menghasut bangsa-bangsa kecil Palestina untuk memberontak melawan Asyur. Esaharadoon berhasil merebut kota Memfis pada tahun 671 SM dan merebut kendali kuasa pada muara Mesir. Sedangkan Raja Asyurbinapal berhasil menghancurkan kota Tebe pada tahun 663 SM dengan demikian kekuatan Asyur sangat besar namun dalam periode yang singkat saja.
Sebagian besar dari periode ini adalah masa pemerintahan raja Manasye dari Yehuda. Dia memulai praktek-praktek yang sangat buruk sekali yakni membawa rakyat untuk menyembah dewi-dewi kafir dan menggunakan ilmu sihir. Ia menerapkan sistem dewa dari Asyur yang kemudian diikuti oleh anaknya Amon.
Ketika Manasye menjadi raja Yehuda, Asyur sedang mengalami persolan berat dimana terjadi pemberontakan oleh bangsa Babilonia yang juga menjadi titik awal keruntuhan kekuasaan Asyur. Hal inilah yang dipakai Yosia sebagai kesempatan untuk menaklukan Yehuda sebagai Negara ayng berdaulat. Bahkan ia pun mungkin dapat menguasai daerah-daerah kekuasaan Israel yang lama.
Dafatar pustaka
Marthin Noth, The History of Israel. A. N C. Black. London. 1972
F.F.Bruce, Israel and the Nations. Paternoster press. London. 1987
Robert & Mary Coote, Kuasa, Politik dan Proses Pembuatan Alkitab. BPK.G.M. Jakarta. 2009
David F.Hinson, Sejarah Israel. BPK.G.M. Jakarta. 2004
International Critical Commentary; 1&2 Kings (T&T Clarck,38 Georg Street, Edinburgh: 1898)
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih kepada sobat sekalian yang sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa untuk komentar ya.