Sejarah Perkembangan: Gereja Baptis, Metodis dan Pentakostal.
Gereja Baptis
Latar belakang Sejarah
Sejarah rumpun gereja ini cukup rumit Karena berbagai aliran dari gereja ini tidak sependapat tentang titik awal sejerah gereja ini. Ada tiga kelompok yang berbeda pendapat yaitu;
· Kelompok pertama muncul pada awal abad ke-19 dengan teori “Yerusalem-Yordan-Yohanes Pembaptis” berpendapat bahwa gereja baptis sudah ada sejak pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Nama Protestan juga ditolak oleh mereka Karena Gereja Baptis sudah ada sebelum Reformasi.
· Kelompok kedua, muncul pada akhir abad ke-19. Kelompok ini juga mengkritik kelompok pertama dengan berpendapat bahwa tidak ada hubungan antara baptisan Yohanes dengan gereja Baptis. Bagi mereka gereja baptis berakar salah satu sayap radikal dari reformasi.
· Bagi kelompok ketiga, gereja baptis berdiri pada abad ke-17. Mereka hanya mengakui bahwa pendiri gereja baptis mempunyai hubungan dengan kaum Anabaptis, terutama kaum Mennonit.
Tokoh Pendiri
John Smith berasal dari kaum puritan yang berusaha untuk mengembalikan gereja Anglikan kepada model gereja dalam perjanjian baru. Mereka ingin mengkritisi keberadaan gereja Anglikan yang tidak alkitabiah. Seperti, keberadaan gereja dalam Negara, dan tidak adanya kebebasan untuk mengungkapkan keyakinan iman atau apa saja yang diyakini sebagai kebenaran. Karena kelompok ini dipandang oleh gereja resmi dan pemerintah Inggris sebagai kelompok sekertarian yang berbahaya, maka John Smith dan kawan-kawan pun melarikan diri ke Belanda dan bertemu dengan kelompok Mennonit yang menurut mereka sesuai dengan paham dan cita-cita mereka tersebut.
Smyth dan kawan-kawan mengambil langkah yang berani pada tahun 1609 dengan membaptis ulang diri mereka dengan beranggapan bahwa baptisan yang sebenarnya adalah baptisan dewasa. Karena menurut dia di dalam Alkitab, seperti yang juga dianut oleh kaum Mennonit. Baptisan yang sah dilakukan bagi orang yang sudah mampu memahami dan menyatakan imannya.
Saat Smith menjadi jemaat Mennonit dan menganut baptisan selam, sejumlah rekannya yang dipimpin oleh Thomas Helwys menolak bergabung dengan gereja itu. Mereka mengucilkan Smith dan pulang ke Inggris. Di Inggris mereka mendirikan jemaat Baptis yang pertama tahun 1612. Smith tetap mempertahankan pendiriannya sampai ia meninggal di Belanda pada bulan agustus 1616. Walau ia tidak ikut pulang ke Inggris, dalam sejarah gereja-gereja Baptis Smyth tetap dihargai sebagai peletak dasar rumpun gereja itu.
Pokok Ajaran
Gereja Baptis menganut teologi “noncreedal” yang berarti tidak terikat pada pada rumusan pengakuan iman seperti gereja protestan lainnya.
Ada lima pokok ajaran gereja Baptis yang tetap dipegang dan disepakati bersama
1. Alkitab
Bagi gereja Baptis, Alkitab merupakan Firman Allah yang diwahyukan, sehingga penafsiran Alkitab dilakukan secara harafiah. Namun ada juga yang menerima ilmiah atas Alkitab yang membuat terjadi perpisahan dan perpecahan.
2. Gereja
Orang yang sudah bertobat dan dilahirkan kembali serta sudah dibaptis dengan cara diselamkan merupakan orang yang layak disebut sebagai Gereja. Dalam hal pemilihan, pengangkatan dan penabhisan harus berpedoman pada Alkitab terutama perjanjian baru. Pada dasarnya, semua warga gereja adalah imam yang secara aktif melayani dalam persekutuan yang bekerjasama.
3. Tanda-tanda penetapan
Terdiri dari Baptisan dan Perjamuan kudus saja karena keduanya ada dalam Alkitab. Namun, mereka tidak mengenal istilah sakramen karena tidak ada dalam Alkitab. Baptisan dilakukan dengan cara selam karena hal itu juga seperti dalam alkitab. Sedangkan perjamuan kudus tak kurang adalah perenungan atas kematian Kristus.
4. Kemerdekaan setiap jemaat
Pemahaman mereka bahwa gereja tidak boleh tunduk pada organisasi keagamaan apapaun. Gereja hanya boleh tunduk kepada Yesus Kristus yang merupakan Kepala gereja.
5. Gereja harus terpisah dari Negara
Setiap orang diciptakan bebas oleh Allah sehingga tidak boleh ditindas oleh pihak manapun dalam hal ini, Gereja tidak boleh mencampuri urusan gereja dan sebaliknya.
1. Perkembangan Gereja Baptis
Perkembangannya di Amerika.
Pada abad ke-17 rumpun gereja baptis lama berkembang karenaa mendapat perlawanan dari kelompok gereja lain, terutama Presbyteran dan Episkopal, disamping juga perselisihan dalam gereja Baptis sendiri. Baru setelah abad ke-18 gereja Baptis mulai berkembang setelah mendapat suntikan dari Gerakan Kebangunan Besar. Juga mereka mendapat banyak anggota gereja yang berasal dari kaum separatis yang menolak kebijakan Gereja yag memperketat perlakuan disiplin pada warga gereja, misalnya gereja kongresional. Salah satu tokoh gerakan separatis yang menjadi pemimpin gereja Baptis yaitu Isaac Backus (1724-1800).
Hingga akhir abad ke-18 Gereja Baptis berhasil memiliki 750 jemaat dan sekitar 80.000 anggota, namun masih saja dianggap sebagai sectarian. Pada abad ke-19 gereja baptis mulai memberi perhatian pada upaya penginjilan baik di dalam maupun di luar negeri.
Perkembangan masa kini di Indonesia
Gerakan Baptis sudah ada sejak awal abad ke 19 pada masa kekuasaan Inggris di Indonesia. Jabes Carey merupakan anak William Carey yang datang ke Maluku dan menjadi pengawas sekolah-sekolah. Dan sekaranng gereja ini berkembang dan mealakukan kerja sama dengan gereja-gereja yang lainnya
Gereja Metodis
Latar belakang sejarah
Gereja metodis merupakan buah dari gerakan Pietisme. Gereja ini lahir dalam latar kehidupan sosial dan ekonomi inggris yang pada saat itu sedang mengalami Revolusi industri. Di tengah-tengah kehidupan dualitas antara tuan-buruh, gereja Anglikan dianggap tidak peka terhadap kehidupan para buruh yang sangat buruk pada saat itu.
Tokoh pendiri gerakan ini adalah John Wesley bersama adiknya Charles Wesley, John merupakan seorang dosen bahasa Yunani pada sekolah tinggi Oxford dan ditabhiskan menjadi imam dalam gereja Anglikan. Pengalaman perjalananya ke Amerika membuat ia berpikir kembali dan mencoba untuk melakukan kebangunan rohani di Inggris. Walaupun ia melakukan suatu reformasi dalam gereja Anglikan, namun tak satupun khotbahnya menyinggung tata gereja Anglikan. Yang ia kritik adalah sikap acuh tak acuh dari gereja Anglikan dan tidak adanya kesalehan dalam jemaat.
John Wesley menyadari bahwa gerakan yang dilakukan olehnya juga dipengaruhi oleh Pietisme. Namun, gerakan yang dilakukan olehnya berbeda dengan kaum Pietis. Bagi dia, kesalehan harus berpadu dengan penginjilan dan pelayanan Kristiani bagi sebanyak mungkin orang.
Peralihan dalam perhimpunan yang diprakasai oleh John Wesley mulai berjalan secara perlahan. Mulai dari pembentukan United Society (Perhimpunan Kesatuan) di London. Setalah itu terjadi pergeseran menjadi Gereja Methodis pada tahun 1740-an. Ketika tahun ini juga mulai diberlakukan unsur gerakan penginjilan Methodis. Langkah besar dan penting yang diambil oleh gereja Methodis pada tahun 1780-an yaitu pemisahan diri dari gereja Anglikan
Pokok Ajarann
Alkitab merupakan sumber ajaran dari gereja metodis. Di samping itu juga, ada sumber ajaran lain yang merupakan karya Wesley, antara lain; Kumpulan Khotbah, Catatan-catatan atas Perjajian Baru, Risalah Besar Konferensi, dan dua puluh lima pokok-pokok kepercayaan Metodis.
Yang akan dibahas berikut ini adalah pokok-pokok ajaran yang khusus dari Metodis.
A. Kelahiran kembali
Bagaimana prosesnya dan kapan terjadi proses ini tidak diketahui oleh manusia. Hanya Allah yang mengetahuinya. Kelahiran kembali merupakan kelahiran seseorang yang sudah mati didalam pelanggaran dan dosa. Prosesnya bisa secara perlahan-lahan maupun secara mendadak. Yang terpenting bagi manusia adalah mengetahui bahwa ia telah diseberangkan dari maut kepada kehidupan, dan bahwa ia sudah menjadi Anak Allah.
B. Kesaksian Roh
Menurut Wesley; kesaksian roh adalah kesan batiniah di dalam jiwa, yang dengan Roh Allah segera dan bersaksi kepada roh seseorang yang merupakan anak Allah.
C. Penebusan Universal
Penebusan dan keselamatan disediakan Allah bagi semua orang yang mau menerimanya. Kristus mati untuk semua orang untuk itu pengharapan dan janji keselamatan kepada semua orang
D. Jatuh dan kehilangan Kasih karunia
Menurut Wesley, kodart manusia adalah lemah dan dosa masih berkuasa. Untuk itu manusia bisa saja kehilangan kasih karunia tersebu bagi mereka, salah satu cara untuk membuat manusia tidak jatuh ke dalam dosa adalah dengan cara berdoa.
E. Kesucian dan Kesempurnaan hidup Kristiani
Kesempurnaan bisa dicapai namun, dengan adanya kelahiran kembali belum mampu untuk mencapai kekudusan. Untuk itulah manusia harus terus berusaha untuk mencapai kekudusan tersebut.
F. Penginjilan dan semangat Injil
G. Izin untuk mengangkat sumpah .
Perkembangan masa kini
Gereja Baptis sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 1870-an. Sampai sekarang gereja ini masih tetap ada dan kebanyakan di Sumatra. Dalam kelembagaan mereka dikenal sebagai Gereja Metodhist Indonesia (GMI). Banyak sekali sekolah-sekolah yang dikelolah oleh GMI bahkan juga Universitas.
Dalam perjalanannya, gereja ini juga mengalami perpecahan sehingga menimbulkan organisasi-orrganisasi yang baru sepeti Gereja Methodist Merdeka dan Gereja Methodst Wesley.
Gereja Pentakostal
Sejarah Gereja Pentakostal
Banyak dari kalangan Pentakostal yang menganggap bahwa tahun 1900-1901 merupakan awal dari terbentuknya gereja ini. Mereka mengacu pada peristiwa luar biasa yang terjadi di Topeka, Negara bagian Kansas, Amerika Serikat pada awal januari 1901. Gerakan ini timbul di Amerika, terutama di lingkungan Gereja Metodis.
Akar dari Gereja Pentakostal ini adalah munculnya gerakan kesucian, dan juga beberapa gerakan serta paham lain yang ikut memberi sumbangan.
Parham di Topeka Semula Parham adalah Pendeta gereja Metodis, namun ia beralih karena ia lebih mementingkan kesucian sebagai aspek yang utama. Parham juga dipengaruhi oleh paham aliran-aliran yang radikal misalnya paham tentang penyembuhan ilahi juga baptisan Roh dan api. Ia berpendapat bahwa baptisan dengan roh kudus pasti di tandai dengan bahasa lidah.
Pokok Ajaran
a) Alkitab merupakan wahyu Allah yang tidak mempunyai kesalahan.
b) Allah adalah Esa
c) Keselamatan dibuktikan oleh Roh Kudus dan harus menjalani kehidupan yang
d) Baptisan air maupun roh dan api
e) Perjamuan kudus
f) Kesucian hidup dan perilaku secara menyeluruh
g) Penyembuhan ilahi
h) Akhir zaman; kedatangan Kristus yang kedua kali.
i) Gereja
j) Ibadah dan upacara gerejawi
Perkembangan masa kini
Gereja Pentakosta sangat dikucilkan dari lingkungan gereja-gereja lain terutama gereja arus utama. Gereja ini dianggap terlalu berlebihan dalam beribadah dan juga sering mencuri domba. Sedangkan, gereja Pentakosta mengamnggap gereja-gereja lain sudah bersifat duniawi, korupsi dan lain-lain. Hal tersebut membuat gereja Pentakostal tidak mau bergabung dengan gerakan-gerakan oikumeneis disekitarnya.
Gereja Pentakosta awalnya menaruh minat pada orang-orang yang lemah dan ekonominya juga lemah. Mereka menggunakan teologi sukses dan teologi kemakmuran sehingga membuat orang yang lemah ekonominyas berpacu menjadi kuat. Hal ini Nampak dalam ibadah gereja pentakosta sekarang ini.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih kepada sobat sekalian yang sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa untuk komentar ya.