MELARIKAN DIRI ADALAH KUNCI SUKSES

Apa? Memangnya bisa? Mungkin itu reaksi anda. Bagaimana tidak? Berbagai slogan sukses sering menyatakan bahwa “berani menghadapi sesuatu adalah kunci kesuksesan.” Melarikan diri malah bukan menjadi tindakan yang tepat. Orang yang melarikan diri bahkan dianggap sebagai “pengecut”. Untuk itu, kita sering bertahan dalam kondisi apapun hanya demi menjaga harga diri agar tidak dianggap sebagai “pengecut”. Beranikah mencoba untuk melarikan diri? Mari simak yang berikut ini.
Melarikan diri dari pergaulan yang tidak bermanfaat/merusak moral. Tentunya anda akan bertanya kepada saya, apa ukuran pergaulan yang tidak bermanfaat? Bukankah bermanfaat atau tidak itu tergantung dari pribadi seseorang? Ya, memang betul namun pergaulan turut membentuk pribadi seseorang. Kita perlu menjadi pribadi yang kuat ketika bergaul dengan orang yang memakai narkoba, menjadi pencuri dan sebagainya. Apabila merasa tidak kuat/mudah terpengaruh terhadap perilaku buruk mereka, sebaiknya melarikan diri dari pergaulan tersebut. Fokuskan kepada cita-cita. Jangan merusak diri sendiri. Itulah melarikan diri yang Pertama.
Melarikan diri dari keramaian. Yang satu ini anda perlu mencobanya. Di tengah-tengah keramaian kota, ditambah dengan menumpuknya pekerjaan, suasana rumah yang sangat ribut, kita tentu perlu untuk menenangkan diri di tengah suasana yang hening. Misalnya mencoba untuk mencari tempat yang teduh dan sunyi, jauh dari keramaian. Menenangkan diri merupakan tindakan mengumpulkan kembali tenaga, dan berusaha untuk kembali fokus dengan segala pekerjaan. Itulah melarikan diri yang Kedua.
Melarikan diri dari pikiran negatif. Yang satu ini sangat penting. Kita perlu melarikan diri pikiran kita sendiri yang sangat bersifat negatif, perasaan tak berdaya, tidak bisa, malu, takut mencoba, malas dan sebagainya, berusahalah untuk menjauhinya. Kita memerlukan pikiran yang positif karena kita semua adalah orang-orang yang diciptakan Tuhan dengan segala potensi dan kemampuan yang luar biasa. Itulah melarikan diri yang Ketiga.
Masih banyak lagi melarikan diri yang lain. Tak perlu takut untuk melarikan diri dari apapun kalau itu menurut anda yang paling baik. Melarikan diri bukan berarti pergi untuk selamanya. Kita hanya memerlukan waktu untuk menghadapi sesuatu jika sekarang dirasakan belum sanggup atau mampu. Lebih baik melarikan diri dari pada sok tau padahal akhirnya berantakan. Dari ketiga melarikan diri di atas, saya masih mempunyai satu lagi yaitu:
Melarikan diri dari orang yang sering membuat kita menangis. Siapapun bisa membuat kita menangis, entah itu keluarga, sahabat, apalagi pacar. Saya sering mendengar teman-teman yang mengatakan bahwa mereka baru saja menangis semalam karena baru saja berkelahi dengan pacar. Apa yang anda tangiskan? Hanya merusak masa depan saja. Jika kejadian itu berulang. Kita harus “melarikan diri”, ingat ya, bukan berarti meninggalkan begitu saja hubungan tersebut. Kita perlu melarikan diri dari hubungan yang tidak sehat, yang mempengaruhi study ataupun pekerjaan.

Apakah anda ingin mencoba?
SELAMAT MELARIKAN DIRI

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih kepada sobat sekalian yang sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa untuk komentar ya.

Postingan populer dari blog ini

Liturgi (Tata Ibadah) Natal Sekolah

Lonceng Natal - Puisi Natal Anak

Alkitab Sebagai Dasar dari Konseling Pastoral - Part 1