Mama Paling Kejam
Setiap anak pasti menginginkan seorang Mama yang paling baik hati dari siapapun di Dunia ini. Seorang mama yang menjaga dan memelihara anaknya dengan seluruh kemampuannya. Bahkan memberikan apa yang diminta oleh sang anak. Namun, semuanya berbeda dengan mamaku. Mama Terkejam di dunia ini.
Ketika saya masih kecil, saat semua anak diberikan Permen (gula-gula) saya tidak pernah diberikan, bahkan jika ketahuan saya sering dimarahi.
Mama lebih sering menyuruh saya untuk memakan Roti, ataupun minum susu. Saat teman-teman saya asyik bermain ketika pulang sekolah, saya malah bermain dengan buku dan setelah itu tidur siang, hanya dua hari dalam satu minggu saya diijinkan untuk bermain bersama teman-teman, itupun tidak terlalu lama.
Mama lebih sering menyuruh saya untuk memakan Roti, ataupun minum susu. Saat teman-teman saya asyik bermain ketika pulang sekolah, saya malah bermain dengan buku dan setelah itu tidur siang, hanya dua hari dalam satu minggu saya diijinkan untuk bermain bersama teman-teman, itupun tidak terlalu lama.
Mama saya sering memukul saya jika ketahuan bermain saat hujan (mandi hujan) padahal teman-teman saya saat SD bebas untuk mandi di tengah-tengah hujan yang deras. Teman-teman saya bisa bermain dan mengotori pakaian mereka bahkan tidak makan malam pun tak apa, tapi jika itu terjadi pada saya, bersiaplah untuk dimarahi.
Mama yang tidak pernah menggendong saya waktu terjatuh, malah ia menyuruh saya harus berdiri sendiri. Bahkan jika saya ingin membeli sesuatu, ia tidak pernah memberikannya langsung, ia menyuruh saya untuk menabung uang jajan yang diberikan.
Ketika Remaja, saat anak-anak lain sedang jatuh cinta, saya hanya sibuk menyembunyikannya. Mama melarang bergaul dengan teman-teman dan duduk di jalanan. Saya harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mengangkat air, membersikan tempat tidur, rumah dan sebagainya, jika tidak akan dimarahi oleh mama.
Saat sudah kuliah, Mama saya semakin kejam, saat semua orang diberikan uang yang banyak untuk memiliki buku ini dan itu, saya malah tidak pernah diberikan, kalau diberi pun, itu hanya untuk buku-buku wajib saja, saya di suruh ke perpustakaan saja jika perlu. Kekejaman itu pun berlanjut ketika akhir semester ini harus dilakukan Yudisium bagi angkatan kami. Saya sangat senang ketika IP sangat baik. Dan saya mengharapkan mendapatkan hadiah dari mama, tapi ia tidak pernah memberikan hal tersebut. Padahal teman-teman lain, di berikan hadiah ini dan itu, walaupun IP nya pas-pasan. Begitulah Mamaku, dan masih banyak kekejamannya.
Mamaku paling kejam. Terkejam didunia ini. Namun kekejamannya adalah kegagalan yang paling sempurna yang membentuk saya sampai sekarang ini. Kekejamannya membentuk pribadi yang kuat, dan mempunyai makna yang tidak dimengerti saat itu. Ketika masih kecil, saya belum tahu apa rasanya jika sakit gigi karena makan permen, saya tidak tahu jika mandi hujan dapat menyebabkan sakit ataupun bencana tertentu yang menimpa saya dengan tiba-tiba.
Banyak hal yang belum bisa diartikan saat Mama mengajarkan saya akan banyak hal, saya semakin mengerti bahwa dulu ketika saya terjatuh, saya harus terbiasa untuk bangun sendiri tanpa dirinya, Mama juga mengajarkan bahwa tidak mudah untuk mendapatkan sesuatu dan saya harus menabung.
Mama bukan Pribadi yang kejam, ia hanya mendidik kita, kita hanya belum pahami apa yang diajarkannya. Saya semakin tersenyum saat harus terus menerus ke perpustakaan, walau saya tidak mempunyai buku, namun saya sering ke perpustakaan, disanalah saya bisa membaca buku lain yang sangat banyak. Saya tersenyum ketika Mama tidak memberikan apa-apa saya Yudisium itu, karna saya yakin, hari ini belum ada artinya dari apa yang ia lakukan. Saya selalu menanti maksudnya.
Love U MOM
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih kepada sobat sekalian yang sudah masuk ke blog ini. Jangan lupa untuk komentar ya.