Menyentuh Loteng, Berteriak Langit!

Kebiasaan seseorang untuk melebih-lebihkan kesuksesannya adalah satu perkara yang sangat tidak disukai oleh orang lain. Membanggakan diri sendiri memang diperlukan seseorang untuk mengumpulkan kekuatan positif terhadap dirinya, tetapi mengatakan sesuatu yang berlebihan terhadap dirinya bisa menjadi bara yang menumpuk di atas kepala orang tersebut.
Sama halnya dengan judul postingan saya kali ini, yaitu “Menyentuh Loteng, Berteriak Langit”. Ada berbagai kemungkinan mengapa orang baru saja menyentuh Loteng rumah kemudian ia berteriak bahwa ia menyentuh langit. Kemungkinan pertama bahwa: orang tersebut tidak menyadari sebuah realita dan fakta yang berada di hadapannya bahwa yang ia sentuh adalah loteng bukanlah langit. Ia bahkan kemudian mengenal langit seperti loteng rumah. Kemungkinan besar juga ia tidak pernah bisa membedakan antara loteng dan langit.
Kemungkinan yang kedua: seseorang yang sudah sadar akan apa yang dia sentuh namun memutarbalikan fakta dan kemudian dilebih-lebihkan agar nyaman di telinga para pendengar yang mendengar ceritanya bahwa “saya telah menyentuh langit.”
Kedua kemungkinan tersebut lebih mengarah kepada andaian bagai orang-orang yang sedang berusaha mencari jati dirinya sebagai seorang yang sedang mengejar cita-cita. Baru saja mencapai hasil 1 dari 100 poin cita-citanya, seseorang sudah mengatakan bagi orang lain bahwa ia telah sukses. Padahal masih butuh sebuah proses, dan proses itulah yang menentukan seseorang sukses atau tidak.
Jadi, tidaklah baik mengatakan sesuatu yang berlebihan tentang diri kita kepada orang lain, apalagi menyangkut kesuksesan kita. Ingat! Kesuksesan seseorang akan lebih sukses jika disampaikan oleh bibir orang lain, bukan bibir kita sendiri. Dengan demikian kita menjadi orang yang rendah hati.
Anda akan lebih sukses jika “Menyentuh Langit, Berteriak Loteng.” Sama halnya dengan merendah dan menjadi akar yang berbuah pada waktunya.

Semoga bermanfaat.!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liturgi (Tata Ibadah) Natal Sekolah

Lonceng Natal - Puisi Natal Anak

Kumpulan Puisi Natal Untuk Anak-anak